Wednesday 20 June 2012

From Sahabat Alam Website

On 14 April 2012, Adeline conducts School Seminar ”Save The Planet” for Young Generation upon invitation from SDN Baru 01 Cijantung coordinated by Mrs. Ida, o­ne of the parents from SDN Baru 01 Cijantung which is also attended by o­ne of the officials from Komando Pasukan Khusus (Special Forces Command) - Kopassus.

In line with Sahabat Alam Mission and Vision in enhancing the young generation’s love and care towards conserving the nature, environment, biodiversity and building the awareness as the future generation to start committing and acting in saving the planet. Sahabat Alam’s School Seminar “Save The Planet” gives inspirations and motivates the school, teachers as a whole and students specifically to take actions actively in saving the planet from destruction, prevent the increasing rate of global warming and Indonesian biodiversity extinction with real environmental actions.
Knowledge and understanding in regards of Biodiversity and Climate Change are detailed explained and expressed by Adeline in a simple terms designed for youth.

At the end of "Save the Planet" Seminar, participants are given the chance to present their understanding in liue of the given presentations and also given the opportunity to discuss and write down their "Commitments" to take real action in saving the planet with their groups.

Tuesday 29 May 2012

Robohnya Surau Kami

Di tengah heboh pelarangan Konser Lady Gaga, jadi inget Cerpen A.A Navis  tahun 1956 ...

 * * *
Kalau beberapa tahun yang lalu Tuan datang ke kota kelahiranku dengan menumpang bis, Tuan akan berhenti di dekat pasar. Maka kira-kira sekilometer dari pasar akan sampailah Tuan di jalan kampungku. Pada simpang kecil ke kanan, simpang yang kelima, membeloklah ke jalan sempit itu. Dan di ujung jalan nanti akan Tuan temui sebuah surau tua. Di depannya ada kolam ikan, yang airnya mengalir melalui empat buah pancuran mandi.

Dan di pelataran kiri surau itu akan Tuan temui seorang tua yang biasanya duduk di sana dengansegala tingkah ketuaannya dan ketaatannya beribadat. Sudah bertahun-tahun ia sebagai garin, penjaga surau itu. Orang-orang memanggilnya Kakek.

Sebagai penjaga surau, Kakek tidak mendapat apa-apa. Ia hidup dari sedekah yang dipungutnya sekali se-Jumat. Sekali enam bulan ia mendapat seperempat dari hasil pemungutan ikan mas dari kolam itu. Dan sekali setahun orang-orang mengantarkan fitrah Id kepadanya. Tapi sebagai garin ia tak begitu dikenal. Ia lebih di kenal sebagai pengasah pisau. Karena ia begitu mahir dengan pekerjaannya itu. Orang-orang suka minta tolong kepadanya, sedang ia tak pernah minta imbalan apa-apa. Orang-orang perempuan yang minta tolong mengasahkan pisau atau gunting, memberinya sambal sebagai imbalan. Orang laki-laki yang minta tolong, memberinya imbalan rokok, kadang-kadang uang. Tapi yang paling sering diterimanya ialah ucapan terima kasihdan sedikit senyum.

Thursday 10 May 2012

Kenapa Museum Gajah….bukan Museum Badak, Kuda atau Lumba-lumba?




Syahdan … museum adalah salah satu tempat pendidikan yang harus dilestarikan. Tempat berharga yang harus dijaga karena bisa dijadikan tempat untuk menikmati hasil kebudayaan, tempat kita mempelajari sejarah, dan memahami orang-orang yang tinggal di suatu tempat. Tapi,  kenapa ya, jumlah pengunjung museum secara keseluruhan di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun? Museum seperti masih jadi tempat yang membosankan dan kurang atraktif, yang sepertinya hanya bagus dikunjungi sekali seumur hidup, saat study tour dengan sekolah bareng teman-teman, belum jadi tempat yang ingin kita datangi lagi dan lagi…

Monday 16 April 2012

Mengembalikan lagi - lagu anak

Kampanye Cinta Lagu Anak

Mari Cinta Lagu Anak!
Sebuah Surat Terbuka   (dari Haidar Bagir   dan   Helmi Yahya)
“Sebuah lagu anak yang baik adalah sebuah lagu yang mampu mengembangkan daya imajinasi, daya berpikir anak, dapat menyalurkan emosinya, serta kemampuan aspek social dan kebudayaan. (AT Mahmud).