Sunday 4 July 2010

Liburan sambil belajar peta Ngurah Rai Airport …

Ada yang seru ketika liburan lalu di Bali. Setelah jalan-jalan di pagi – siang dan malam, satu hal menarik yang kami dapat adalah: ternyata Bandar Udara Ngurah Rai di Bali merupakan bagian dari objek wisata yang ikut mempercantik Bali. Lihat saja, ketika bandar udara lain biasanya berada jauh di luar kota, Ngurah Rai berada tepat di jantung kota, hingga deru riuh mesin, degub landing dan take offnya pesawat, serta lampu landas pacu di malam hari membuat Ngurah Rai Airport benar-benar terasa indah bagi para wisatawan yang melihatnya, dan Dede termasuk yang menikmati itu semua…


Pertama saat makan di Ganesha- Jimbaran.


Setelah seharian jalan-jalan keliling Bali, jam makan malam kami dibawa untuk menikmati hidangan seafood bakar ala Jimbaran.

Jimbaran atau Kedongan adalah nama dua desa bertetangga yang memiliki pantai indah dan kaya akan hasil laut. Dibandingkan pantai di Kuta, Dreamland, Nyang Nyang atau yang lainnya, di sini selain menikmati suasana pantai dengan ombak yang besar kami juga bisa menikmati gurihnya seafood. Hmmmm….mantaaaap….
Begitu memasuki kawasan pantai Jimbaran atau kedonganan di sore hingga malam hari, kehidupan akan terlihat dimulai. Di pantai berjejer banyak cafe seafood yang menawarkan berbagai pilihan dengan harga yang relative terjangkau. Tergantung berapa berat ikan an jenis yang kita pesan.

Sekitar 30 menit pun, makanan akan siap dihidangkan. Malam itu, masing-masing kami di suguhi menu special, pelecing dalam satu piring sedang, kepiting, ikan bakar, 3 pcs udang, cumi goring tepung dan kerang yang di sajikan dalam piring panjang besar. Weshhhh…. Mantap banget…

Nah, yang seru sambil menikmati hidangan malam, suara debur ombak membuat malam jadi terasa kian berkesan. Lampu-lampu yang temaram di ujung-ujung meja membuat putihnya ombak yang menderu di bibir pantai jadi terasa indahnya. Lamat-lamat ada alunan music live di sebelah meja kami. Sambil menikmati desir ombak yang menyapu bibir pantai dengan ganasnya, manisnya udang dan gurihnya cumi yang di sajikan jadi terasa makin lezaat.


Syahdan di Bali, kawasan ini memang dikenal sebagai satu-satunya seafood center yang terbesar dan paling ramai. Mungkin bukan hanya di Bali, susah juga menikmati hidangan makan malam langsung di bibir pantai dengan keindahan suasana seperti ini.
Yang lebih membuat special lagi, nun jauh di sebelah timur di mana kami duduk, tampak kerlap-kelip lampu NGurah Rai. Bandara yang masih aktif beroperasi hingga malam itu seperti ingin turut menyajikan atraksi landing dan take off-nya pesawat. Dinner time in Jimbaran malam itu, benar-benar tidak saja membuat perut kenyang, tapi suasana yang ikut dihadirkan benar-benar terasa lain dan special.


Kedua, saat menyusur pantai Kuta.


Ketika pagi menyapa dengan sinar matahari yang belum begitu terik, kami memutuskan untuk perlahan menyusuri pantai Kuta. Keluar hotel, di kanan dan kiri jalan Nampak banyak pertokoan yang lumayan lengkap, dari menjual kaos-kaos, biro-biro perjalanan sampai deretan mobil yang siap di sewa berjajar di sepanjang jalan.

Tak berapa jauh, hanya kira-kira lima menit sampailah kami di bibir pantai. Hmmm, ternyata pantai Kuta sudah sedemikian mempercantik diri. Menempel dengan pelataran hotel-hotel yang berjajar disepanjang pantai, sudah dibuat jalan setapak yang khusus diperuntukan bagi pejalan kaki dan para pengguna sepeda. Ini membuat pantai jadi jauh lebih teratur dan rapi, rimbunnya pepohonan yang ada serasa mampu merubah angin laut yang biasanya panas, jadi jauh lebih terasa sejuk.

Ketika kami berada dipenghujung jalan dan laut lepas nampak di hadapan, maka kami memutuskan untuk menyusur ke kiri. Apalagi komposisi kanan jalan Nampak lebih lebih rungut. Terus berjalan sepanjang pantai sambil sesekali melihat para ibu-ibu Bali sedang mengepang rambut turis-turis asing, baik anak-anak juga ibu-ibunya.
Surprise…… nun jauh di ujung sana, kok ya….nampak pesawat sedang take off dan landing. Artinya…. Kalau tadi malam kita makan sambil melihat di sebelah kanan ada Bandara Nurah Rai, setelah kini kami menyusur pantai, sekarang kami melihat (lagi) Ngurah Rai yang ternyata ada di sebelah kiri hotel yang kita tempati. Pertanyaan santai buat kaka dan dede…? Sekarang kebayang ga gimana map dari tiga tempat itu? Jimbaran – Ngurah Rai – dan Aston Hotel?

Gampangnya, gini, kalo kita terusin jalaaaaaan aja memanjang sepanjang pantai Kuta kita pasti akan nyampe di Bandara Ngurah Rai, habis itu jalaaaaaaan lagi, nyampe deh di Jimbaran tempat kita makan tadi malem….

Ooooo…. Gitu to…..
Hmmmm ternyata Bali benar-bener penuh kejutan, kejutan akan hal-hal indah, juga kejutan akan hal-hal sederhana seperti ini….

(foto koleksi pribadi dan dari web Ganescha Cafe Ajimbaran)

No comments: